Brotowali, Si Jamu Pahit yang Punya Banyak Khasiat Bagi Kesehatan

0
906
- Advertisement -

Kita mengenal lebih jauh beberapa keunggulan dan manfaat dari tanaman Bratawalibrotowali, atau akar aliali atau dengan nama latinnya (Tinospora crispa (L.) ialah tanaman obat tradisional Indonesia yang bisa ditanam di pekarangan rumah atau tumbuh liar di hutan. Rebusan batangnya yang mempunyai rasa sangat pahit biasa dijadikan obat rematik, mengurangi gula darah, menurunkan panas, dan membantu mengurangi gejala kencing manis.

Di Negara kita Indonesia, selain dikenal dengan nama brotowali, tanaman ini juga dikenal dengan nama daerah yaitu andawali, antawali, putrawali atau daun gadel. Klasifikasi dari tanaman ini termasuk kedalam keluarga tanaman Menispermaceae. Tanaman ini kaya kandungan kimia antara lain alkaloid (berberina dan kolumbina yang terkandung di akar dan batang, damar lunak, pati, glikosida pikroretosid, zat pahit pikroretin, hars, berberin, palmatin, kolumbin (akar), kokulin (pikrotoksin).

Tumbuhan ini suka dengan tempat yang panas, berupa perdu memanjat, tinggi batang sampai 2,5 meter. Batang sebesar jari kelingking, berbintil-bintil rapat dan berasa pahit, seperti sirih. Daun tunggal, bertangkai, berbentuk seperti jantung atau agak bundar seperti telur dengan ujung lancip, panjang 7 s/d 12 cm, lebar 5 s/d 10 cm, bunga kecil, berwarna hijau muda. Selain itu, Brotowali juga dapat diperbanyak dengan cara stek.

Tanaman Brotowali adalah tanaman obat yang dapat dijadikan sebagai obat tradisional yang memiliki banyak manfaat dalam kesehatan terutama dalam menyembuhkan berbagai penyakit di dalam tubuh maupun luar tubuh. Manfaat dari tanaman Brotowali ini banyak terdapat pada bagian batang tanaman. Biasanya bagian batang tanaman perlu direbus dahulu kemudian air rebusan batang brotowali dipakai untuk mencuci luka.

Kulit batangnya mengandung zat-zat seperti alkaloid dan damar lunak berwarna kuning, sedang akarnya mengandung zat berberin dan kolumbin.

Kandungan alkaloid berberina berguna untuk membunuh bakteri pada luka. Zat pahit pikroretin dapat merangsang kerja urat saraf sehingga alat pernapasan bekerja dengan baik dan menggiatkan pertukaran zat sehingga dapat menurunkan panas.

Selain sebagai obat, brotowali juga berfungsi sebagai penambah nafsu makan dan menurunkan kadar gula dalam darah, sebagaimana penemuan pada abad ke 20. Sebagai obat, brotowali bisa direbus dan diminum ataupun dioleskan pada kulit untuk luka luar. Penyakit-penyakit yang dapat diobati dengan menggunakan bratawali ialah rheumatic arthritisrheumatik sendi, demam, demam kuning, kencing manismalariadiabetes, serta penyakit luar seperti memarkudis, dan luka.

Sedangkan di Pulau Jawa, air rebusannya dapat digunakan untuk mengobati demam, obat luar untuk luka, dan gatal-gatal. Pada beberapa penyelidikan, ternyata air rebusan batang brotowali dapat memberi ketenangan pada tikus, dengan demikian pemakaiannya bermanfaat dalam menangani penyakit kesadaran (psychosis). juga membuat tikus memiliki sekresi yang lebih banyak.

Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis

Brotowali memiliki rasa pahit dan bersifat sejuk. Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam brotowali, diantaranya alkaloid, damar lunak, pati, glikosida, pikroretosid, zat pahit pikroretin, palmatin, kolumbin (akar), dan kokulin (pikrotoksin). Efek farmakologis brotowali, diantaranya menghilangkan sakit, penurun panas, dan melancarkan meridian.

Bagian-bagian yang dapat Digunakan dan Pemanfaatannya

Batang, terutama kulit batang, dan daun dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit :

  • Demam

Cuci bersih batang brotowali sebesar 2 jari (10 cm) lalu rebus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, tambah 1 sendok makan madu, lalu minum 2 kali sehari, masing-masing ½ gelas.

  • Demam karena penyakit kuning

Cuci bersih 1 jari batang brotowali lalu potong-potong menjadi beberapa bagian. Rebus potongan brotowali dengan 3 gelas air sampai mendidih dan tersisa 1,5 gelas. Campur madu secukupnya laluminum 2 kali sehari, masing-masing ½ gelas.

  • Gatal pada badan

Cuci bersih 20 cm batang brotowali lalu rebus dengan air secukupnya. Setelah

Mendidih dan menjadi hangat-hangat kuku, gunakan air rebusan ini untuk mandi.

  • Kencing manis

Cuci dan potong-potong 10 helai daun sambiloto, 10 helai daun kumis kucing, dan 6 cm batang brotowali. Rebus bahan-bahan tersebut dengan 3 gelas air sampai tersisa 2 gelas. Minum air rebusan bahan 2 kali sehari, masing-masing 1 gelas setelah makan.

  • Kudis

Cuci batang brotowali sebesar 3 jari, belerang sebesar biji kemiri, lalu tumbuk halus. Remas hasil tumbukan dengan minyak kelapa secukupnya lalu oleskan 2 kali sehari pada kulit yang terserang kudis.

  • Luka

Tumbuk daun brotowali secukupnya lalu tempelkan pada bagian luka. Selain itu, rebus 10 cm batang brotowali dengan 1 liter air sampai mendidih. Gunakan air rebusan saat hangat untuk mencuci luka setiap mengganti tumbukan dan brotowali. Ganti tumbukan 2 kali sehari.

  • Rematik

Cuci dan potong 1 ibu jari batang brotowali menjadi beberapa bagian lalu rebus dengan 3 gelas air. Setelah tersisa 1,5 gelas, dinginkan, lalu saring. Tambahkan 1 sendok makan, aduk dalam air saringan lalu minum 3 kali sehari, masing-masing ½ gelas.

Jangan pernah ragu untuk memanfaatkan brotowali sebagai obat. Tanaman ini sungguh memberikan manfaat yang banyak dan terbukti untuk mengatasi berbagai macam penyakit.

Untuk mendapatkan brotowali sangat mudah karena sudah banyak tumbuh di pedesaan atau bisa didapatkan di penjual tanaman obat. Untuk pengolahan ada yang harus diperhatikan betul-betul bagaimana cara mengolahannya, agar obat ini memberikan khasiat yang ekstra. Selain itu, pastikan untuk memilih bagian tubuh tanaman ini yang masih segar dan bagus, tidak busuk.

Demikianlah artikel ini yang mengulas tanaman brotowali dari berbagai macam manfaat dan kegunaannya. Semoga informasi ini dapat berguna dan bermanfaat untuk kehidupan kita. Temukan juga ulasan-ulasan menarik lain seputar informasi tanaman obat hanya di www.cintajamu.id.

- Advertisement -

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here