- Advertisement -

Hai sobat jamu, kalian udah tahu belum sih tentang suatu kelainan atau penyakit tulang bernama osteoporosis? Yuk mari kita bahas apa sih itu osteoporosis

Pengertian osteoporosis

Osteoporosis adalah peristiwa dimana kepadatan tulang menurun dan menjadi rapuh, dan rentan dengan keretakan pada tulang. Osteoporosis umumnya baru ketahuan setelah pasien atau penderita mengalami keretakan tulang karena jatuh ringan.

Keretakan paling umum terjadi dan sering di temui adalah keretakan pada pergelangan tangan, tulang pinggul, dan tulang belakang. Menurut penelitian yang dilakukan pada tahun 2016 sebanyak 23% wanita berusia antara 50-80 tahun dan 53% wanita yang berusia antara 70-80 tahun mengidap osteoporosis, dan wanita memiliki resiko osteoporosis hampir 4 kali lipat dibandingkan dengan laki-laki.

Osteoporosis umumnya terjadi pada wanita yang sudah memasuki masa-masa menopause, meski begitu bukan berarti pria terbebas dari resiko osteoporosis, walau begitu wanita muda dan anak-anak juga bisa saja mengidap resiko osteoporosis. Seringnya Masalah osteoporosis yang terjadi di Indonesia adalah karena kurangnya konsumsi kalsium pada pengidap osteoporosis.

Ciri dan gejala osteoporosis.

Biasanya tanda-tanda awal menurunnya kepadatan tulang hingga terjadinya osteoporosis tidak terdeteksi, namun beberapa hal berikut ini bisa menjadi gejala awal menurunnya kepadatan tulang, antara lain postur tubuh membungkuk, sering mengalami keretakan tulang, tinggi berkurang, dan sakit pada punggung.

Kepadatan tulang yang menurun ini berbahaya karena tulang rentan sekali untuk retak dan bahkan patah, keretakan umumnya terjadi pada pergelangan tangan, lengan, tulang belakang atau tulang pada pangkal paha.

Resiko berkembangnya osteoporosis

Di Indonesia, para pengidap osteoporosis kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung kalsium,jadi itu lah salah satu hal utama sebab meningkatnya jumlah penderita osteoporosis di Indonesia.

Selain usia yang senja, berikut ini adalah beberapa faktor lain yang mungkin bisa meningkatkan risiko osteoporosis:

  • Faktor genetis atau faktor dari keturunan, 
  • Penyakit yang menyerang kelenjar penghasil hormon, seperti  kelenjar tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme), 
  • Pemakaian obat-obatan dalam waktu yang lama, akan mempengaruhi kekuatan dan kepadatan tulang atau kadar hormon dalam tubuh.
  • Tidak mampunya pencernaan menyerap nutrisi dan kalsium dari makanan atau biasa disebut malabsorbsi.
  • Mengkonsumsi kopi secara berlebihan dapat menyebabkan caffein melepaskan kalsium pada tubuh.
  • Mengkonsumsi minuman yang mengandung alkohol dan merokok adalah kebiasaan buruk yang dapat mempengaruhi tulang.

Memeriksa osteoporosis dengan teknologi DEXA Scan.

Untuk mendiagnosis dan memeriksa terjadinya osteoporosis, kalian disarankan menjalani tes untuk memeriksakan kepadatan tulang. teknologi Dual energy X-ray absorptiometry/DEXA scan adalah salah satu teknologi yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan, alat ini paling umum digunakan untuk memperkirakan risiko keretakan tulang. Prosedur ini di anggap lebih efisien, karena tidak memerlukan banyak waktu dan tidak membuat pasien merasakan rasa sakit. Selain itu ada pula FRAX, algoritma yang dikembangkan untuk memperkirakan risiko patah tulang dalam jangka waktu sampai dengan 10 tahun ke depan.

Bisakah risiko terkena osteoporosis dikurangi?

Semua orang dapat menjaga tulang mereka agar selalu tetap sehat dan mengurangi risiko akan berkurangnya kepadatan tulang (osteoporosis). Anda bisa mulai dengan menerapkan pola konsumsi makanan yang sehat, disertai dengan melakukan olahraga yang dilakukan secara rutin. Mengkonsumsi kopi secara tidak berlebihan, Memperbanyak pilihan makanan untuk di konsumsi yang kaya dengan kandungan kalsium dan vitamin D. Mulailah mengurangi rokok hingga bisa berhenti merokok dan kurangi kebiasaan mengonsumsi minum-minuman beralkohol atau minuman keras.

Mencegah Keretakan Tulang.

Pengidap osteoporosis pada umumnya disarankan untuk mengkonsumsi obat demi mencegah keretakan dan pelapukan tulang yang lebih parah. Pilihan jenis pengobatan osteoporosis yang diberikan tergantung kepada tingkat risiko keretakan tulang Anda. Hal ini didasarkan pada sejumlah data seperti hasil pemeriksaan kesehatan, usia Anda, dan DEXA Test.

Bagi Anda yang telah didiagnosis dan mengidap osteoporosis, jangan putus asa, lakukan hal penting untuk menjaga diri Anda agar tidak mengalami cedera atau mengalami keretakan tulang. Untuk Anda yang telah lanjut usia disarankan untuk menjalani pemeriksaan mata dan telinga secara rutin. Ciptakan rumah Anda dan lingkungan Anda aman dari benda atau perabot yang beresiko membuat anda jatuh, terantuk, atau terbentur. dengan memindahkan perabot rumah 

Jika Anda telah mengalami keretakan tulang, terdapat beberapa cara yang dapat membantu Anda untuk pemulihan. Misalnya relaksasi, relaksasi bisa membantu proses pemulihan. perawatan dengan mandi air hangat atau menyiapkan kantong kompres dingin juga dapat membantu proses pemulihan

Jangan lupa untuk konsultasikan keluhan anda kepada dokter, dan cobalah bertukar pikiran dengan penderita osteoporosis lainnya.

Salam Sehat, 

Admin

- Advertisement -

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here