Penyebab Terjadinya Racun Dalam Makanan

0
309
Photo by pexels/dana tentis
- Advertisement -

Cintajamu.id – Secara umum racun merupakan zat padat, cair, atau gas yang dapat mengganggu proses kehidupan sel suatu organisme. Zat tersebut masuk ke dalam tubuh melalui mulut maupun permukaan tubuh. Zat racun yang masuk melalui jalur oral (mulut) salah satunya diakibatkan dari makanan yang tidak sehat.

Seseorang yang mengalami keracunan makanan biasanya dikarenakan memakan makanan yang sudah tercemar bakteri, virus, atau parasit, dan juga zat kimia atau racun alami seperti jamur yang ada pada makanan.

Baca Juga:

Ketika seseorang mengalami keracunan, kondisi yang terjadi pada tubuh akan ditandai dengan munculnya rasa mual, muntah hingga diare setelah mengonsumsi makanan yang sudah terkontaminasi.

Penyebab Racun Dalam Makanan

Image from pexels/foodiefactor

Penyebab makanan menjadi tidak sehat juga bisa terjadi dikarenakan proses memasak atau pendinginan yang terlalu lama.  Berikut ini adalah 6 penyebab terjadinya racun dalam makanan yang mungkin terjadi:

    1. Pangan diolah dengan menggunakan bahan baku yang tidak aman, misalnya dari ikan dan hasil laut perairan tercemar atau sayur dan buah dari lingkungan yang tercemar
    2. Pendinginan pangan yang tidak sempurna dan penurunan suhu hingga aman (<5°C) dilakukan terlalu lama
    3. Adanya waktu tunggu dari persiapan bahan ke proses pemanasan atau pemasakan. Jarak waktu dari persiapan pangan dengan waktu konsumsinya yang terlalu lama (lebih dari 4 jam sebelum disajikan) dan disimpan pada suhu ruang memungkinakn mikroba untuk tumbuh dan berkembang biak
    4. Bahan makanan bisa tercemar zat kimia beracun maupun bakteri patogen, virus, parasit, dan protozoa selama tahap produksi, proses, transportasi, penyiapan, penyimpanan, maupun penyajiannya, misalkan terkontaminasi dari pekerja, karena kondisi hygiene dan sanitasi pekerja yang buruk
    5. Ketidakcukupan panas untuk membunuh bakteri pada waktu proses pemanasan ulang pangan matang. Jika pemanasan ulang hanya dilakukan pada suhu 60°C atau lebih rendah, hal ini akan merangsang pertumbuhan mikroba. Shuh 5 – 60°C merupakan suhu kritis bagi pertumbuhan mikroba. Suhu penyimpanan panas yang tidak tepat (<60°C) akan memudahkan mikroba berkembang biak
    6. Penanganan pangan sisa yang tidak tepat, misalnya pangan yang sudah tidak dipakai harus dibuang atau ditempatkan jauh dari pangan yang siap dikonsumsi

Memasak makanan adalah salah satu kegiatan yang biasa dilakukan dalam aktivitas keseharian semua orang. Tapi, tidak semua orang mengerti bahwa dalam mengolah makanan ada banyak hal yang harus diperhatikan. Hal ini dilakukan agar kandungan gizi dalam makanan selalu terjaga, dan kita mendapatkan manfaat dari bahan makanan tersebut.


Sumber:
  • Nurheti Yuliarti., 2007, Awas! Bahaya Di Balik Lezatnya Makanan, Andi, Yogyakarta
- Advertisement -

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here