Cintajamu.id – Diare adalah kondisi yang ditandai dengan frekuensi buang air besar (BAB) yang meningkat bila dibandingkan dengan biasanya, dan feses berubah menjadi cair. Diare biasanya akan berlangsung selama beberapa hari, tetapi juga bisa terjadi selama berminggu-minggu.
BAB dibedakan menjadi dua jenis, tergantung dari berapa lama seseorang mengalami diare, yaitu:
1. Diare Akut
Diare akut atau diare jangka pendek adalah buang air besar yang berlangsung kurang lebih 3 hari dalam seminggu. Rata-rata orang yang mengalami diare akut karena adanya infeksi pada saluran pencernaan.
2. Diare Kronis
Diare kronis adalah kondisi buang air besar yang berlangsung lebih dari 4 minggu atau lebih. Kondisi ini jarang terjadi, dan biasanya disebabkan oleh kondisi medis, alergi obat-obatan atau terjadi infeksi kronis.
Penyebab Diare
Apa yang menyebabkan seseorang mengalami diare?, Penyebab diare sendiri bisa bermacam-macam, diantaranya:
– Keracunan makanan
Makanan yang tidak steril dan terkontaminasi bakteri bisa menyebabkan seseorang mengalami sakit perut seperti melilit, mual-mual, dan buang-buang air. Hal ini disebabkan oleh racun yang dikeluarkan bakteri, dan akhirnya menginfeksi organ dalam sistem pencernaan.
– Infeksi mikroorganisme
Berbagai macam kuman yang dapat menyerang sistem pencernaan hingga menyebabkan diare diantaranya bakteri (Salmonella, Cholera, Shigella, E. colli, C. Difficile, dan Campylobacter), parasit (Giardia dan Entamoeba Histolytica), dan virus (Norovirus, Rotavirus, Astrovirus, dan Adenovirus).
– Penyakit usus
Penyakit usus atau radang usus terjadi karena adanya gangguan sistem pencernaan pada usus besar maupun usus kecil. Kerja usus yang terganggu akan menimbulkan berbagai macam masalah kesehatan yang berkaitan dengan pencernaan seperti sakit perut, diare, dan tidak nafsu makan.
– Efek samping dari obat-obatan tertentu
Diare dapat terjadi karena efek samping mengonsumsi beberapa jenis obat, diantaranya antibiotik, antasida, obat jantung, obat kemoterapi, antidepresan, obat diuretic, dan obat tekanan darah tinggi.
Cuaca buruk dan tidak menentu sehingga terjadi banjir, juga dapat membuat seseorang terkena diare. Hal ini dikarenakan virus dan bakteri yang tersebar di dalam air, sehingga air menjadi terkontaminasi. Ditambah dengan sanitasi yang kurang baik membuat wabah diare semakin mudah tersebar. Tubuh akan kekurangan cairan dan semua organ akan mengalami gangguan.
Penyakit diare sering dianggap penyakit ringan, padahal diare bisa membahayakan jiwa, khususnya anak-anak. Sebab diare merupakan salah satu penyebab kematian umum di wilayah Negara berkembang, salah satunya di Indonesia.
Gejala Diare
Perhatikan gejala-gejala yang timbul akibat diare, berikut ini adalah gejala umum yang dirasakan ketika diare:
-
- Tinja menjadi encer
- Kram perut
- Perut kembung
- Frekuensi buang air besar (BAB) menjadi lebih sering
- Penderita akan mengalami demam
- Darah pada tinja
- Penurunan berat badan
- Dehidrasi
- Lesu dan juga lemas
Diare yang disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri juga dapat menyebabkan muntah. Gejala berupa tinja menjadi encer bercampur darah biasanya sering disebabkan oleh infeksi bakteri yang disebut dengan Disentri.
Pengobatan dan Pencegahan Diare
Untuk gejala diare ringan biasanya akan berangsur membaik dalam beberapa hari tanpa adanya perawatan medis. Namun apabila diare sudah terjadi lebih dari 3 hari, sebaiknya segera periksa ke Dokter. Pengobatan dilakukan untuk mengurangi risiko komplikasi yang mungkin terjadi.
Penanganan kasus diare ringan bisa dilakukan dengan obat atau minuman cairan elektrolit untuk mengganti cairan tubuh yang hilang akibat diare. Sedangkan pada kasus diare kronis, biasanya Dokter akan memberikan obat-obatan seperti antibiotik, pereda nyeri, dan obat yang dapat memperlambat gerakan usus
Untuk mencegah risiko diare, kita dapat mencegahnya dengan langkah-langkah berikut:
-
- Cuci tangan menggunakan sabun
- Perhatikan makanan yang dimakan. Makanlah makanan yang masih panas dan baru dimasak dengan baik. Hindari makanan yang masih mentah atau kurang matang
- Perhatikan juga minuman yang dikonsumsi. Gunakan air kemasan dan hindari konsumsi air keran
- Kurangi konsumsi alkohol dan kopi, karena dapat memperburuk diare serta dehidrasi
Cobalah untuk menjaga kebersihan diri dan hindari konsumsi makanan atau minuman yang tidak dimasak hingga matang.