Mie instan adalah makanan yang praktis dan cepat saji. Di Indonesia sendiri mie instan merupakan makanan sejuta umat khususnya bagi anak kos. Selain karena rasanya yang enak dan bikin ketagihan, harga terjangkau, cara membuatnya pun juga mudah dan cepat.
Namun terlalu sering makan mie instan pun sangat berbahaya bagi kesehatan. Beberapa peneliti telah membuktikan dampak negatif dari terlalu sering mengkonsumsi mie instan.
Sebelum membahas lebih lanjut tentang bahaya mie instan, cintajamu.id akan membahas tentang “Kandungan apa saja yang ada pada mie instan”, “Fakta” atau “Mitos” tentang mie instan.
Kandungan yang ada pada mie instan
-
- Mie instan mengandung karbohidrat dan lemak yang tinggi, namun rendah serat, vitamin, mineral dan protein.
- Umumnya mie instan terbuat dari tepung terigu yang digoreng. Proses inilah yang menyebabkan mie menjadi keras.
- Kandungan air yang rendah, inilah yang menyebabkan mie instan tahan lama.
- Mie instan mengandung gluten, zat ini lah yang membuat tekstur pada mie menjadi kenyal.
- Satu bungkus mie instan mengandung sekitar 300-420 kkal (kalori).
- Kandungan natrium pada mie instan melebihi 40% dari angka kecukupan per hari yaitu 2400 mg.
- Kandungan lemak jenuh pada mie instan antara 5-8 gram, jumlah ini mencapai 40%, kebutuhan lemak jenuh per harinya. Sedangkan kebutuhan lemak jenuh per harinya sekitar 16-20 gram per hari atau sekitar 3-4 gram per porsi makan.
Fakta dan Mitos mie instan
-
- Mitos : dianabol pill review Mie instan mengandung pengawet yang berbahaya bagi tubuh.
- Fakta : memang benar mie instan mengandung pengawet yaitu Natrium Benzoat. Bahan pengawet telah diuji oleh BPOM. Kalau dikonsumsi secara normal dan tidak berlebihan pengawet ini dapat dinetralisir oleh tubuh. Namun kalau terlalu sering mengkonsumsinya akan menyebabkan pengawet dari mie instan akan menumpuk dalam tubuh.
- Mitos : Mie instan mengandung lilin.
- Fakta : Mie instan terbuat dari tepung yang campur dengan minyak dan diproses dengan deep frying atau digoreng dan tidak ada campuran lilin pada proses membuatnya. Deep frying merupakan metode pengawetan dengan cara menggoreng bahan-bahan tersebut dengan minyak panas. Karena proses ini lah yang menyebabkan air rebusan mie berwarna kekuningan.
- Mitos : Mie instan mengandung karet karena teksturnya yang kenyal.
- Fakta : Tekstur kenyal pada mie instan bukan karena karet. Mie instan terbuat dari tepung terigu yang mengandung zat gluten, yang dimana zat tersebut berfungsi untuk mengenyalkan, sama hal nya dengan bakso yang memiliki tekstur kenyal.
- Mitos : Mie instan mengandung pewarna yang berbahaya
- Fakta : mie instan mengandung pewarna Tartrazine cl 19140. Zat pewarna inilah yang menyebabkan warna kuning pada mie. Sama seperti halnya pengawet, jika dikonsumsinya secara normal zat ini bisa dinetralisir oleh tubuh, namun kalau mengkonsumsinya secara berlebihan zat tersebut akan menumpuk pada tubuh.
Mie instan memang sangat efektif untuk meredam rasa lapar secara praktis, namun tetap saja makanan cepat saji ini tidak bisa menggantikan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh, ditambah dengan bumbu buatan dan bahan pengawet kimia yang sangat berbahaya bagi tubuh.
-
Bukan sumber nutrisi yang baik
Mie instan sering disebut sebagai makanan tidak sehat, hal ini dikarenakan hampir semua mie instan rendah kalori, serat dan protein, tetapi tinggi lemak, karbohidrat, natrium dan beberapa zat gizi mikro. Mengutip dari Journal of Nutrition, diketahui bahwa terlalu sering mengkonsumsi mie instan, sama saja membiarkan tubuh menerima makanan yang buruk. Selain itu juga seringnya mengkonsumsi mie instan akan menimbulkan risiko sindrom metabolic. Sindrom ini bisa meningkatkan kemungkinan munculnya penyakit tekanan darah tinggi, kadar kolesterol yang rendah dan peluang penyakit jantung, diabetes dan stroke lebih tinggi.
- Mengandung MSG
Kebanyakan mie instan mengandung MSG. MSG merupakan bahan tambahan yang umum digunakan sebagai penyedap untuk meningkatkan rasa dalam makanan olahan. MSG dapat menimbulkan reaksi alergi dengan gejala sakit kepala, berkeringat, mati rasa, mual, sakit dada, dan jantung berdebar dengan cepat. Beberapa peneliti mengatakan bahwa MSG dapat berdampak negatif bagi kesehatan otak. Salah satu study mengungkapkan bahwa MSG dapat menyebabkan pembengkakan dan kematian sel-sel otak dewasa. Intinya terlalu sering mengkonsumsi mie instan yang mengandung MSG dapat menimbulkan efek yang buruk untuk kesehatan.
- Tinggi natrium (garam)
Mie instan kaya akan garam. Mengutip dari American Journal of Hypertension, makanan yang tinggi natrium diakui sebagai faktor utama dalam tingkat kematian yang tinggi dalam 23 studi kasus. Kelebihan natrium ini juga dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, dan akan berujung pada penyakit jantung.
- Memicu sel kanker
Menurut Della Rachmadia Annur, seorang ahli gizi di Rumah Sakit Anak dan Wanita Prawijaya mengatakan bahwa “Mie instan dapat memicu sel kanker untuk aktif, tak hanya mie instan, makanan olahan lainnya seperti daging kornet dan nugget ayam.” “Mie dan bumbu penyedap mengandung pengawet. Mie instan bisa sangat berbahaya bagi orang yang sudah menderita diabetes atau tekanan darah tinggi.
- Sulit untuk dicerna
Mie instan memberi tekanan pada sistem pencernaan. Mie instan membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna dibandingkan dengan karbohidrat lainnya seperti nasi dan juga kentang. Dan Ketika Anda merasa “begah” atau kembung setelah makan mie instan, hal ini dikarenakan sistem pencernaan Anda dipaksa bekerja keras untuk mencerna mie tersebut. Selain itu juga semua karbohidrat yang ada pada mie instan dapat menyebabkan penumpukan gula dalam tubuh Anda, menyebabkan diabetes.
Bagi Anda yang gemar makan mie instan, cobalah mulai sekarang untuk menguranginya agar terhindar dari bahaya yang ditimbulkan. Meskipun mie instan sangat enak untuk dimakan. Perbanyaklah mengkonsumsi makanan yang mengandung nutrisi yang seimbang, serta tingkatkan pola hidup yang sehat.
Sumber
- https://www.healthline.com/nutrition/instant-noodles#section5 / are instant noodles bad for you)